Animasi Jam

Selasa, 25 November 2014

Solar Home Sistem

Solar Home Sistem adalah sistem pembangkit listrik yang berdiri sendiri, cocok untuk aplikasi residen seperti peralatan rumah, penerangan, komputer, dan pipa air yang terbuat dari panel surya, solar charge controller, inverter dan baterai. Sistem ini merupakan pembangkit listrik yang ramah lingkungan, tidak menghasilkan radiasi elektromagnetik, serta mudah dalam instalasi dan perawatannya. Jumlah energi yang dihasilkan bergantung pada intensitas cahaya matahari dan jumlah modul panel surya yang dipasang.
 
Definisi dan Pengertian Solar Home System
Keuntungan menggunakan Solar Home System :

-      Instalasi mudah : Menggunakan peralatan sederhana dan tidak perlu keahlian khusus
-      Pengoperasian mudah : Bekerja tanpa bahan bakar dan tidak memerlukan pengoperasian khusus.
-      Daya tahan lama : Bekerja secara terus menerus dengan baik selama lebih dari 25 tahun.
-      Ramah Lingkungan : Tidak mengakibatkan polusi dan tidak menghasilkan gelombang elektromagnetik.

Sumber : http://www.arsyenergi.com/2013/06/definisi-dan-pengertian-solar-home.html

Kendaraan listrik

Kendaraan listrik adalah kendaraan yang menggunakan satu atau lebih motor listrik atau motor traksi sebagai tenaga penggeraknya. Ada 3 macam kendaraan listrik yang sekarang ada di pasaran, yaitu mobil listrik yang mendapatkan tenaga dari stasiun pengisian luar, mobil listrik yang mendapatkan tenaga dari listrik yang disimpan yang tenaga awalnya dari sumber luar, dan mobil listrik yang mendapatkan tenaga listriknya dari generator listrik, misalnya mesin pembakaran dalam (disebut juga kendaraan listrik hibrida), atau sel hidrogen.[1] Kendaraan listrik mencakup mobil listrik, kereta listrik, truk listrik, pesawat listrik, perahu listrik, skuter dan sepeda motor listrik, dan pesawat luar angkasa listrik.[2]
Kendaraan listrik pertama kali muncul pada pertengahan abad ke-19, ketika listrik lebih dipilih sebagai tenaga penggerak pada kendaraan. Pada waktu itu, kendaraan listrik menawarkan kenyamanan yang lebih baik serta pengoperasian yang lebih mudah daripada mobil-mobil berbahan bakar bensin. Saat ini, mesin pembakaran dalam memang digunakan sebagai tenaga penggerak utama pada mobil tapi tenaga listrik sendiri masih dominan pada kendaraan lainnya, misalnya kereta dan kendaraan kecil.
Pada tahun 2003, kendaraan listrik hibrida yang dijual massal pertama di dunia, Toyota Prius, diluncurkan. Pada tahun yang sama pula, perusahaan GoinGreen di London meluncurkan G-Wiz, mobil mini yang menjadi kendaraan listrik terlaris di dunia. Kendaraan listrik baterai pertama, Nissan Leaf, diluncurkan pada bulan Desember 2010.[3][4] 
Perusahaan otomotif yang berpusat di California, Fisker Automotive, adalah yang pertama dalam meluncurkan mobil listrik kelas premium yang mereka namai Fisker Karma. Perusahaan otomotif lainnya juga memiliki merek mereka masing-masing, dan banyak negara di dunia yang sedang membangun jaringan stasiun pengisian listrik di negaranya.[5]

Sumber listrik

Ada banyak cara untuk menghasilkan listrik, dengan biaya dan efisiensi yang beraneka ragam pula.

Disambungkan dengan pembangkit listrik

Generator terintegrasi dan kendaraan listrik hibrida


Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Kendaraan_listrik

Pembangkit listrik tenaga surya

Pembangkit listrik tenaga surya adalah pembangkit listrik yang mengubah energi surya menjadi energi listrik. Pembangkitan listrik bisa dilakukan dengan dua cara, yaitu secara langsung menggunakan photovoltaic dan secara tidak langsung dengan pemusatan energi surya. Photovoltaic mengubah secara langsung energi cahaya menjadi listrik menggunakan efek fotoelektrik. Pemusatan energi surya menggunakan sistem lensa atau cermin dikombinasikan dengan sistem pelacak untuk memfokuskan energi matahari ke satu titik untuk menggerakan mesin kalor.

Pemusatan energi surya

Sistem pemusatan energi surya (concentrated solar power, CSP) menggunakan lensa atau cermin dan sistem pelacak untuk memfokuskan energi matahari dari luasan area tertentu ke satu titik. Panas yang terkonsentrasikan lalu digunakan sebagai sumber panas untuk pembangkitan listrik biasa yang memanfaatkan panas untuk menggerakkan generator. Sistem cermin parabola, lensa reflektor Fresnel, dan menara surya adalah teknologi yang paling banyak digunakan. Fluida kerja yang dipanaskan bisa digunakan untuk menggerakan generator (turbin uap konvensional hingga mesin Stirling) atau menjadi media penyimpan panas.
Ivanpah Solar Plant yang terleak di Gurun Mojave akan menjadi pembangkit listrik tenaga surya tipe pemusatan energi surya terbesar dengan daya mencapai 377 MegaWatt. Meski pembangunan didukung oleh pendanaan Amerika Serikat atas visi Barrack Obama mengenai program 10000 MW energi terbarukan, namun pembangunan ini menuai kontroversi karena mengancam keberadaan satwa liar di sekitar gurun.[2]

Photovoltaic

Sel surya atau sel photovoltaic adalah alat yang mengubah energi cahaya menjadi energi listrik menggunakan efek fotoelektrik. Dibuat pertama kali pada tahun 1880 oleh Charles Fritts.
Pembangkit listrik tenaga surya tipe photovoltaic adalah pembangkit listrik yang menggunakan perbedaan tegangan akibat efek fotoelektrik untuk menghasilkan listrik. Solar panel terdiri dari 3 lapisan, lapisan panel P di bagian atas, lapisan pembatas di tengah, dan lapisan panel N di bagian bawah. Efek fotoelektrik adalah di mana sinar matahari menyebabkan elektron di lapisan panel P terlepas, sehingga hal ini menyebabkan proton mengalir ke lapisan panel N di bagian bawah dan perpindahan arus proton ini adalah arus listrik.

Pembangkit listrik tenaga surya di Indonesia

Di Indonesia, PLTS terbesar pertama dengan kapasitas 2×1 MW terletak di Pulau Bali, tepatnya di dearah Karangasem dan Bangli. Pemerintah mempersilakan siapa saja untuk meniru dan membuatnya di daerah lain karena PLTS ini bersifat opensource atau tidak didaftarkan dalam hak cipta.[1]
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Pembangkit_listrik_tenaga_surya

Cahaya

Cahaya adalah energi berbentuk gelombang elekromagnetik yang kasat mata dengan panjang gelombang sekitar 380–750 nm.[1] Pada bidang fisika, cahaya adalah radiasi elektromagnetik, baik dengan panjang gelombang kasat mata maupun yang tidak. [2][3] Selain itu, cahaya adalah paket partikel yang disebut foton. Kedua definisi tersebut merupakan sifat yang ditunjukkan cahaya secara bersamaan sehingga disebut "dualisme gelombang-partikel". Paket cahaya yang disebut spektrum kemudian dipersepsikan secara visual oleh indera penglihatan sebagai warna. Bidang studi cahaya dikenal dengan sebutan optika, merupakan area riset yang penting pada fisika modern.
Studi mengenai cahaya dimulai dengan munculnya era optika klasik yang mempelajari besaran optik seperti: intensitas, frekuensi atau panjang gelombang, polarisasi dan fase cahaya. Sifat-sifat cahaya dan interaksinya terhadap sekitar dilakukan dengan pendekatan paraksial geometris seperti refleksi dan refraksi, dan pendekatan sifat optik fisisnya yaitu: interferensi, difraksi, dispersi, polarisasi. Masing-masing studi optika klasik ini disebut dengan optika geometris (en:geometrical optics) dan optika fisis (en:physical optics).
Pada puncak optika klasik, cahaya didefinisikan sebagai gelombang elektromagnetik dan memicu serangkaian penemuan dan pemikiran, sejak tahun 1838 oleh Michael Faraday dengan penemuan sinar katode, tahun 1859 dengan teori radiasi massa hitam oleh Gustav Kirchhoff, tahun 1877 Ludwig Boltzmann mengatakan bahwa status energi sistem fisik dapat menjadi diskrit, teori kuantum sebagai model dari teori radiasi massa hitam oleh Max Planck pada tahun 1899 dengan hipotesa bahwa energi yang teradiasi dan terserap dapat terbagi menjadi jumlahan diskrit yang disebut elemen energi, E.
Pada tahun 1905, Albert Einstein membuat percobaan efek fotoelektrik, cahaya yang menyinari atom mengeksitasi elektron untuk melejit keluar dari orbitnya. Pada pada tahun 1924 percobaan oleh Louis de Broglie menunjukkan elektron mempunyai sifat dualitas partikel-gelombang, hingga tercetus teori dualitas partikel-gelombang.
Albert Einstein kemudian pada tahun 1926 membuat postulat berdasarkan efek fotolistrik, bahwa cahaya tersusun dari kuanta yang disebut foton yang mempunyai sifat dualitas yang sama. Karya Albert Einstein dan Max Planck mendapatkan penghargaan Nobel masing-masing pada tahun 1921 dan 1918 dan menjadi dasar teori kuantum mekanik yang dikembangkan oleh banyak ilmuwan, termasuk Werner Heisenberg, Niels Bohr, Erwin Schrödinger, Max Born, John von Neumann, Paul Dirac, Wolfgang Pauli, David Hilbert, Roy J. Glauber dan lain-lain.
Era ini kemudian disebut era optika modern dan cahaya didefinisikan sebagai dualisme gelombang transversal elektromagnetik dan aliran partikel yang disebut foton. Pengembangan lebih lanjut terjadi pada tahun 1953 dengan ditemukannya sinar maser, dan sinar laser pada tahun 1960. Era optika modern tidak serta merta mengakhiri era optika klasik, tetapi memperkenalkan sifat-sifat cahaya yang lain yaitu difusi dan hamburan.

Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Cahaya

Sel surya

Sel surya atau sel photovoltaic, adalah sebuah alat semikonduktor yang terdiri dari sebuah wilayah-besar diode p-n junction, di mana, dalam hadirnya cahaya matahari mampu menciptakan energi listrik yang berguna. Pengubahan ini disebut efek photovoltaic. Bidang riset berhubungan dengan sel surya dikenal sebagai photovoltaics.
Sel surya memiliki banyak aplikasi. Mereka terutama cocok untuk digunakan bila tenaga listrik dari grid tidak tersedia, seperti di wilayah terpencil, satelit pengorbit bumi, kalkulator genggam, pompa air, dll. Sel surya (dalam bentuk modul atau panel surya) dapat dipasang di atap gedung di mana mereka berhubungan dengan inverter ke grid listrik dalam sebuah pengaturan net metering.
Banyak bahan semikonduktor yang dapat dipakai untuk membuat sel surya diantaranya Silikon, Titanium Oksida, Germanium, dll.

Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Sel_surya

Mengolah Matahari Jadi Listrik

Mengolah Matahari Jadi Listrik
Solar House yang atapnya dapat menampung sinar matahari yang bisa dimanfaatkan utk berbagai keperluan.
Sinar matahari mengandung banyak unsur. Salah satu unsurnya adalah photon . Photon inilah yang membantu menghasilkan energi listrik. Photon yang jatuh bersama unsur-unsur matahari lainnya ditampung oleh alat yang disebut panel surya. Jika sinar cukup kuat, photon dapat diserap sel surya dengan baik.
Photon diserap ke dalam lapisan sel surya hingga menabrak elektron yang berada dalam panel surya. Ketika ditabrak, elektron pun lepas dari tempatnya. Elektron yang lepas itu bergerak menjadi arus listrik.

Arus listrik yang terjadi dengan cara seperti ini disebut arus langsung. Arus langsung yang dihasilkan sel surya tidak dapat langsung digunakan untuk peralatan rumah tangga. Arus langsung ini harus diubah menjadi arus bolak-balik.
Photon jatuh
Parking meter yang dapat menyerap sinar matahari. Foto: dok.Bobo
Ada alat khusus untuk mengubah arus ini, disebut inverter (pembalik). Pembalik arus mengirimkan listrik ke jaringan listrik di rumah. Dari sana, listrik dapat disalurkan ke alat-alat rumah tangga seperti kulkas, mesin cuci, pompa air, dan lainnya.
Mengenal Panel Surya
Panel surya adalah lempeng penampung sinar matahari. Ini adalah bagian terpenting dari pembangkit listrik tenaga surya. Panel ini terdiri dari bagian-bagian kecil yang disebut sel surya.
Sel-sel surya ini besarnya seukuran telapak tangan orang dewasa. Biasanya berbentuk segi delapan. Warnanya hitam kebiruan.
Sel Surya
Sel-sel surya. Ilustrasi: dok. Bobo
Fungsi sel surya menyerupai baterai, yakni untuk menghasilkan listrik. Bedanya, baterai menghasilkan energi melalui proses kimia. Sedangkan sel surya menghasilkan energi dengan mengolah sinar matahari yang diserap.
Tiap sel menghasilkan sedikit arus listrik. Karena sekian banyak sel digabung menjadi satu panel, maka listrik yang dihasilkannya menjadi besar. Sel-sel surya ini dibuat dari silikon, yakni bahan kimia yang mudah ditemukan di tanah.

Pembangkit Listrik Masa depan
Pembangkit Listrik Masa Depan. Foto: dok. Bobo
Pembangkit Listrik Masa Depan
Panel surya mampu beroperasi dengan baik di hampir seluruh belahan Bumi yang tersinari matahari.
Panel surya dapat digunakan tanpa mengakibatkan polusi, baik polusi udara maupun suara. Dapat juga digunakan dalam segala cuaca.
Panel surya juga telah lama dipakai untuk memberi tenaga bagi semua satelit yang mengorbit Bumi nyaris selama 30 tahun.
Rasanya, panel surya memang akan dapat menjadi pembangkit listrik masa depan.


Sumber : http://www.kidnesia.com/Kidnesia2014/Dari-Nesi/Sekitar-Kita/Teknologi/Mengolah-Matahari-Jadi-Listrik 

Panel surya

Panel surya adalah alat yang terdiri dari sel surya yang mengubah cahaya menjadi listrik. Mereka disebut surya atas Matahari atau "sol" karena Matahari merupakan sumber cahaya terkuat yang dapat dimanfaatkan. Panel surya sering kali disebut sel photovoltaic, photovoltaic dapat diartikan sebagai "cahaya-listrik". Sel surya atau sel PV bergantung pada efek photovoltaic untuk menyerap energi Matahari dan menyebabkan arus mengalir antara dua lapisan bermuatan yang berlawanan.
Jumlah penggunaan panel surya di porsi pemroduksian listrik dunia sangat kecil, tertahan oleh biaya tinggi per wattnya dibandingkan dengan bahan bakar fosil - dapat lebih tinggi sepuluh kali lipat, tergantung keadaan. Mereka telah menjadi rutin dalam beberapa aplikasi yang terbatas seperti, menjalankan "buoy" atau alat di gurun dan area terpencil lainnya, dan dalam eksperimen lainnya mereka telah digunakan untuk memberikan tenaga untuk mobil balap dalam kontes seperti Tantangan surya dunia di Australia.
Sekarang ini biaya panel listrik surya membuatnya tidak praktis untuk penggunaan sehari-hari di mana tenaga listrik "kabel" telah tersedia. Bila biaya energi naik dalam jangka tertentu, atau bila penerobosan produksi terjadi yang mengurangi ongkos produksi panel surya, ini sepertinya tidak akan terjadi dalam waktu dekat.
Pada 2001 Jepang telah memasang kapasitas 0,6 MWp tenaga surya puncak, sementara itu Jerman memilik 0,26 MWp dan Amerika Serikat 0,16 MWp. Pada saat ini tenaga listrik surya seluruh dunia kira-kira sama dengan yang diproduksi oleh satu kincir angin bear. Di AS biaya pemasangan panel surya ini telah jatuh dari $55 per watt puncak pada 1976 menjadi $4 per watt peak di 2001.

Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Panel_surya

SISTEM TATA SURYA

SISTEM TATA SURYA
Tata surya adalah kumpulan benda langit yang berputar mengelilingi matahari. Benda-benda langit itu adalah bulan, asteroid, meteoroid, komet, dan planet-planet. Tata surya merupakan bagian di alam semesta yang sangat luas. Tata surya terletak di dalam satu galaksi yang disebut Bimasakti. Galaksi Bimasakti disebut juga Milky Way.
1. Matahari sebagai Pusat Tata Surya
Matahari adalah bola gas raksasa yang memancarkan cahayanya sendiri. Matahari merupakan pusat tata surya. Semua benda langit di tata surya berputar mengelilingi matahari. Matahari merupakan objek yang paling berat dalam tata surya sehingga gaya gravitasi matahari sangat besar. Gaya gravitasi matahari 28 kali lebih besar dari pada gaya gravitasi bumi. Matahari adalah salah satu dari 100 miliar lebih bintang yang ada di galaksi Bima sakti. Diameter matahari 110 kali diameter bumi. Suhu permukaannya 5.000–6.000 derajat Celsius, suhu di inti matahari 15 juta derajat Celsius. matahari terdiri atas gas hydrogen (80%–90%) dan gas helium. Matahari berputar pada porosnya dari barat ke timur. Matahari merupakan sumber energi bagi kehidupan di bumi. Apakah kamu pernah berpikir, bagaimana, jika tidak ada matahari, dalam kehidupan kita? Pasti keadaannya tidak seperti sekarang ini. Oleh karena itu, kamu harus bersyukur kepada Tuhan yang Maha Kuasa yang telah menciptakan matahari.
2. Planet-planet
Planet-planet beredar mengelilingi matahari. Planet-planet tersebut beredar dalam suatu lintasan planet yang disebut orbit berbentuk elips. Dalam tata surya ada 8 planet, yaitu Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus. semua planet mengelilingi matahari dengan lintasan tertentu yang berbentuk elips (bulat lonjong). Lintasan planet mengelilingi matahari disebut orbit. Peredaran planet-planet mengelilingi matahari disebut revolusi planet. Waktu yang diperlukan planet untuk melakukan satu kali revolusi disebut kala revolusi. Selain berevolusi, planet juga melakukan gerak rotasi. Gerak rotasi adalah gerak berputar pada porosnya. Waktu yang diperlukan planet untuk melakukan satu kali rotasi disebut kala rotasi. Berdasarkan letak garis edarnya, planet-planet dikelompokkan menjadi dua, yaitu planet dalam dan planet luar. Planet dalam ialah planet-planet yang berada dekat dengan matahari. Ada empat planet yang tergolong planet dalam, yaitu Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars. Planet dalam berukuran kecil dan permukaannya tersusun atas bebatuan. Planet luar terdiri atas Yupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus. Ukuran planet luar lebih besar daripada planet dalam. Planet luar tersusun dari gas dan keadaannya sangat dingin karena jauh dari matahari. Akibatnya, gas berubah wujud menjadi cair. Planet dan benda langit lain dapat tetap beredar di orbitnya karena ada gaya gravitasi matahari. Gaya gravitasi matahari lebih besar daripada gaya gravitasi planet-planet sehingga planet tersebut mengelilingi matahari.
a. Merkurius
Planet yang paling dekat dengan matahari adalah Merkurius. Lapisan atmosfer planet Merkurius sangat tipis sehingga suhu di permukaannya mencapai 430 0C pada siang hari. Permukaan planet Merkurius berlubang-lubang. Planet Merkurius memiliki ukuran lebih kecil daripada bumi, dan dapat terlihat di langit saat matahari akan terbit dan akan terbenam. Planet tidak memiliki satelit.
b. Venus
Venus Planet terdekat kedua dengan matahari adalah Venus. Ukuran Venus hampir sama dengan ukuran bumi sehingga orang sering menjulukinya Venus kembaran bumi. Planet Venus tampak cemerlang di antara bintang-bintang di langit pada waktu fajar sehingga sering disebut sebagai bintang fajar. Venus juga sering disebut bintang senja karena terlihat kemilau di Barat ketika matahari terbenam. Akan tetapi, Venus bukanlah bintang. Atmosfer Venus terdiri atas gas karbondioksida, sedikit hidrogen, nitrogen, dan uap air. Atmosfer Venus dapat menahan cahaya matahari sehingga Venus kelihatan paling cerah dilihat dari Bumi. Arah rotasi planet Venus searah dengan jarum jam, sehingga matahari di Venus terbit dari sebelah barat dan terbenam di sebelah timur. Berbeda dengan arah rotasi planet-planet lainnya, yaitu dari timur ke barat. Gravitasi planet Venus sama dengan gravitasi di bumi dan planet ini tidak memiliki satelit.
c. Bumi
Bumi merupakan planet ketiga dari matahari. Bumi adalah planet satu-satunya yang dihuni oleh makhluk hidup. Bumi atmosfer yang terdiri dari nitrogen, oksigen, karbon dioksida, dan uap air. Atmosfer melindungi kita dari sinar ultraviolet yang dapat mematikan kehidupan dan juga benda-benda langit yang mendekati ke bumi. Selain itu, atmosfer menjaga suhu bumi tetap sesuai dengan kebutuhan makhluk hidup. Jika dilihat dari angkasa, bumi terlihat berwarna biru dengan lapisan atmosfer putih melingkar. Mengapa bumi berwarna biru? Untuk menjawabnya kamu dapat berdiskusi dengan temanmu. Bumi memiliki sebuah satelit, yaitu bulan. Bulan mengelilingi bumi dalam peredarannya mengitari matahari.
d. Mars
Mars merupakan planet keempat dari matahari. Planet Mars sering disebut planet merah karena tampak kemerahan. Warna merah tersebut berasal dari debu yang banyak diterbangkan angin. Pada permukaan Mars terdapat kawah-kawah dan gunung-gunung yang sangat tinggi dan besar. Keseluruhan permukaan Mars berupa padang pasir yang tertutup oleh debu dan batuan padat yang berwarna merah-oranye. Atmosfer di Mars terdiri dari gas karbon dioksida dan nitrogen. Di planet tersebut tidak ada air dan planet itu memiliki 2 satelit atau bulan, yaitu Phobos dan Deimos.
e. Yupiter
Yupiter merupakan planet terbesar dalam tata surya. Besar Yupiter sebelas kali besar bumi sehingga sering disebut planet raksasa. Planet Yupiter berputar dengan cepat pada porosnya dibandingkan perputaran planet-planet lain. Kecepatan rotasi tersebut menyebabkan Yupiter lebih lebar pada bagian ekuator. Atmosfer Yupiter sebagian besar terdiri atas hidrogen dan sisanya helium. Atmosfer di planet, itu sangat tebal sehingga Yupiter itu tampak seperti bola bola gas raksasa. Planet Yupiter memiliki 16, satelit dengan empat satelit terbesar secara berturut-turut adalah Ganymede, Callisto, Europa, dan Io.
f. Saturnus
Saturnus adalah planet terbesar kedua dalam tata surya setelah Yupiter. Ukuran Saturnus sembilan kali ukuran bumi. Saturnus memiliki lapisan atmosfer yang sangat tebal, tersusun atas gas hidrogen dan helium serta sedikit metana dan amonia. Saturnus merupakan planet yang sangat indah karena memiliki tiga cincin pada bagian atmosfernya. Cincin itu diperkirakan terdiri atas debu halus, kerikil kecil, dan butir-butir es yang sangat banyak. Planet itu tampak berwarna kekuningan. Planet Saturnus memiliki 31 buah satelit dan satu di antaranya yang paling besar adalah Titan. Titan merupakan satu-satunya satelit dalam sistem tata surya yang memiliki lapisan atmosfer.
g. Uranus
Planet Uranus ditemukan seorang astronom inggris bernama Sir William Herschel tahun 1781. Uranus diselimuti oleh awan yang tebal sehingga sulit diamati dari bumi. Planet Uranus tampak berwarna hijau kebiruan. Atmosfer planet ini tersusun dari hidrogen, helium, dan metana. Uranus berotasi dari timur ke barat seperti halnya Venus. Namun, arah rotasinya tidak searah jarum jam, tetapi dari atas ke bawah. Uranus berputar dengan cepat pada porosnya. Akibatnya, bagian ekuator Uranus lebih tebal dari bagian-bagian lain. Perputaran yang cepat juga menimbulkan angin yang kuat pada atmosfer Uranus. Planet Uranus memiliki cincin pada atmosfer. Cincin Uranus tidak dapat diamati dari bumi, sekalipun dengan bantuan teleskop. Planet itu memiliki 27 satelit atau bulan. Satelit yang ukurannya besar ada lima buah, yaitu Miranda, Ariel, Umbriel, Titania, dan Oberon.
h. Neptunus
Neptunus ditemukan oleh seorang astronom Jerman bernama J. G. Galle tahun 1846. Planet Neptunus tampak berwarna kebiruan. Neptunus juga dikelilingi oleh cincin debu. Selain itu, Neptunus memiliki bintik hitam. Bintik itu diperkirakan adalah badai raksasa. Seperti halnya Yupiter, Saturnus, dan Uranus, planet itu berupa bola gas raksasa dengan lapisan atmosfer yang tebal. Atmosfer itu tersusun dari gas hydrogen dan helium. Planet Neptunus memiliki 4 cincin dan 11 satelit atau bulan. Satelit yang paling besar adalah Triton.
Benda-Benda Langit Lain
Selain planet-planet yang mengelilingi matahari, ada juga benda-benda langit lainnya, seperti asteroid, komet, dan meteor.
a) Asteroid
Di antara Mars dan Yupiter terdapat benda-benda langit. Kumpulan benda langit itu terdiri atas gumpalan batu dan logam yang mengapung di angkasa. Benda langit tersebut adalah asteroid. Diperkirakan terdapat kurang lebih 5.000 asteroid di dalam tata surya. Seperti planet, asteroid juga beredar mengelilingi matahari. Permukaan asteroid penuh dengan kawah. Ukuran asteroid berbeda-beda. Asteroid paling besar adalah Ceres dengan diameter 785 km. Asteroid lainnya, antara lain Dallas berdiameter 560 km, Vesta berdiameter 390 km, dan Juno berdiameter 190 km.
b) Komet
Komet merupakan benda langit yang beredar mengelilingi matahari dan tampak bersinar karena memantulkan cahaya matahari. Lintasan komet berbentuk sangat lonjong. Komet sering disebut bintang berekor karena bentuknya panjang seperti memiliki ekor. Arah ekor komet selalu menjauhi matahari. Semakin dekat matahari, ekornya semakin panjang. Komet terbentuk dari debu, es, dan gas yang membeku. Kemudian, mengalami pemanasan oleh matahari. Lintasan komet berbeda dengan lintasan planet. Lintasan komet sangat lonjong berbentuk elips. Pergerakan komet sangat lamban. Komet yang paling terkenal adalah komet Halley. Komet Halley muncul setiap 76 tahun sekali. komet Halley terakhir muncul tahun 1986. Jadi, akan muncul lagi tahun 2062.
c) Meteoroid
Pada malam hari, kadang-kadang terlihat titik cahaya berkelebat di langit. Orang biasa menyebutnya “bintang jatuh”. Benda langit tersebut ialah meteoroid. Meteoroid ialah kumpulan batu-batu kecil yang terapung di ruang angkasa. Umumnya meteoroid mengandung besi, nikel, dan unsur-unsur logam lain. Meteoroid berasal dari sabuk asteroid. Jika meteoroid bergerak mendekati bumi akibat gaya gravitasi bumi, meteoroid tersebut akan ditarik masuk ke atmosfer bumi. Akibatnya, terjadi gesekan antara meteoroid dan molekul-molekul udara di dalam atmosfer sehingga menyebabkan meteoroid terbakar dan menjadi meteor atau “bintang jatuh”. Kebanyakan meteoroid akan habis terbakar menjadi debu di atmosfer sebelum sampai ke permukaan bumi. Meteoroid yang berhasil sampai ke permukaan bumi dan tidak habis terbakar di atmosfer disebut meteorit. Meteorit yang sangat besar jika jatuh di bumi membentuk kawah meteorit. Salah satu contoh kawah meteorit terdapat di Arizona dengan kedalaman 200 m. Kawah itu terbentuk ketika meteorit sebesar 50.000 ton menabrak bumi sekitar 25.000 tahun yang lalu.
d) Satelit
Satelit merupakan pengiring planet. Sambil beredar mengelilingi planet, satelit juga berputar pada porosnya, contohnya bulan. Satelit dibedakan atas satelit alam dan satelit buatan. Satelit alam adalah bulan, sedangkan satelit buatan, contohnya satelit palapa. Satelit buatan dilepaskan oleh roket dan mengorbit di sekitar bumi, namun tidak berotasi.

SUMBER ENERGI PANAS

Sumber Energi Panas Dalam Kehidupan Sehari-hari
 Panas merupakan salah satu bentuk energi. Energi yang dihasilkan oleh panas disebut energi panas. Dalam kehidupan sehari-hari sumber energy panas adalah matahari. Selain itu terdapat pula sumber energi panas dari Gesekan benda.

Sumber Energi Panas
Segala sesuatu yang dapat menghasilkan panas disebut sumber panas. Dalam kehidupan kita terdapat dua sumber panas, yaitu matahari dan sumber panas lain yang dihasilkan karena gesekan benda.
a. Matahari
Matahari merupakan sumber panas utama di bumi yang digunakan oleh makhluk hidup. Energi panas yang dihasilkan oleh matahari sangat mempengaruhi kehidupan makhluk hidup. Hal ini disebabkan karena energi matahari digunakan oleh tumbuhan hijau untuk membuat makanan pada proses fotosintesis. Makanan yang dihasilkan oleh tumbuhan hijau inilah yang digunakan oleh makhluk hidup lainnya sebagai sumber makanan termasuk oleh manusia. Dalam kehidupan sehari-hari, energi matahari juga digunakan untuk alat pemanas yang biasanya diletakkan di atap rumah atau hotel. Selain itu, pakaian yang kita pakai dapat kering sehabis dicuci karena adanya energi panas yang dihasilkan oleh matahari. Energi panas juga digunakan oleh petani untuk menjemur hasil panennya. Kemajuan bidang teknologi juga menghasilkan temuan baru yang memanfaatkan energi matahari. Salah satunya melalui pengembangan kendaraan bertenaga surya. Dalam teknologi ini, cahaya matahari diubah menjadi energi listrik dan disimpan di dalam aki. Nah, energi listrik yang disimpan di dalam aki inilah yang digunakan untuk menggerakkan kendaraan.
b. Energi panas yang dihasilkan karena gesekan benda
Selain matahari, energi panas juga dapat dihasilkan dari gesekan antara dua buah benda. Pada saat udara dingin di pegunungan, orang yang mendaki gunung biasanya menggesek-gesekkan kedua telapak tangannya untuk memperoleh energi panas sehingga tubuhnya menjadi hangat. Pada jaman dahulu, nenek moyang kita biasa menggunakan kayu atau batu untuk memperoleh sumber panas berupa api. Caranya adalah dengan menggosok-gosokkan batu atau kayu tersebut. Gesekan yang terjadi dapat menimbulkan panas dan dihasilkan api sebagai sumber panas. Seiring dengan kemajuan teknologi, saat ini api dapat dengan mudah diperoleh. Kamu tentu tahu korek api. Dengan menggesekkan batang korek api pada bidang gesek, maka kamu akan mendapatkan api. Selain itu api dapat pula diperoleh dari gas, misalnya korek gas atau kompor gas. Namun saat menggunakan api, kalian harus hatihati. Agar lebih aman, mintalah bantuan kepada orang dewasa.
c. Perpindahan Panas
Panas dapat berpindah atau merambat melalui tiga cara, yaitu radiasi, konveksi, dan konduksi.
1. Radiasi
Setiap hari kita dapat merasakan panasnya cahaya matahari yang terpancar pada tubuh kita. Panas yang terpancar tersebut sampai ke bumi tanpa melalui zat perantara. Panas yang merambat langsung tanpa melalui zat perantara dikenal dengan radiasi.
2. Konveksi
Konveksi merupakan perpindahan panas yang diikuti oleh perpindahan zat perantaranya.
Pada kegiatan tersebut, serbuk gergaji sebelum air mendidih terlihat mengambang di atas permukaan air. Setelah air mendidih, serbuk gergaji tersebut melayang-layang secara bergantian. Gerakan serbuk gergaji ini menunjukkan terjadinya perpindahan panas di dalam air. Air yang berada di dasar gelas lebih panas kemudian memuai sehingga menjadi lebih ringan dan naik ke atas. Bagian bawah yang kosong ini kemudian diisi oleh partikel air yang lebih dingin, demikian seterusnya.
3. Konduksi
Kamu tentu pernah meyentuh sendok yang berada di dalam air teh panas yang kamu buat. Apa yang kamu rasakan pada ujung sendok tersebut? Kamu akan merasakan bahwa ujung sendok menjadi hangat. Hal ini disebabkan karena terjadinya perpindahan panas dari air teh panas melalui sendok. Perambatan panas yang terjadi pada sendok ini disebut dengan konduksi. Konduksi merupakan perambatan panas tanpa diserta perpindahan zat perantaranya.

Cara Menghemat Energi Listrik

Menghemat energi listrik sangat penting dilakukan dari sekarang. Penghematan energi listrik ini menjadi penting karena sumbernya yang berasal dari energi yang sulit diperbarui. Seperti yang kita ketahui sumber energi dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu sumber energi yang dapat diperbarui dan sumber energi yang tidak dapat diperbaharui.
Sumber energi yang dapat diperbarui adalah energi yang dapat digunakan berkali-kali atau setelah dipakai dapat dipulihkan atau tumbuh lagi dalam waktu yang terjangkau. Tanah, air, hutan, tumbuhan, Ikan, dan hewan lainnya adalah sumber energi yang dapat diperbarui. 
Sumber energi yang tidak dapat diperbaharui adalah sumber energi yang bila dipakai akan habis dan membutuhkan ribuan sampai jutaan tahun untuk memperoleh kembali sumber energi tersebut. Contoh sumber energi yang tidak dapat diperbarui adalah batu bara, minyak, gas alam, bijih logam, dan fosfat. Energi tak terbarui inilah yang perlu dilakukan penghematan.

 

Oleh karena itu, manusia perlu melakukan penghematan energi agar sumber energi dapat dinikmati oleh anak cucu kita. Penghematan energi listrik juga sangat perlu kita lakukan, selain harga energi listrik mahal sumber energi listrik tuga terbatas. Berikut adalah cara menghemat energi listrik:
  • Penggunaan Lampu: Gunakan lampu TL daripada lampu pijar. Selain menghemat energi, lampu TL juga memberikan cahaya yang lebih terang daripada lampu pijar.
  • Penggunaan Pemanas Air: Pemanas air merupakan penyerap energi yang besar di dalam rumah. Ada beberapa cara menghemat pemakaian energi pemanas air seperti kurangi pemakaian pemanas air; gunakan pemanas air yang lebih efisien pemakaian energinya, dan gantilah pemanas air yang menggunakan energi listrik dengan pemanas air yang menggunakan energi panas matahari.
  • Penggunaan Lemari Es: Jangan biarkan lemail es terlalu dingin. Untuk mengecek suhu lemari es, tempatkan termometer di dalam gelas di tengah lemari es. Bacalah suhu setiap 24 jam, usahakan suhu lemari es 37°F (2,8°C) sampai 40°F (4,4°C). Membuka pintu lemari es seperlunya dan pada kondisi tertentu jaga agar dapat tertutup rapat. Mengisi lemari es secukupnya (tidak melebihi kapasitas). Menempatkan lemari es jauh dari sumber panas, seperti sinar matahari dan kompor. Meletakkan lemari es minimal 15 cm dari dinding/tembok rumah. Tidak memasukkan makanan/minuman yang masih panas ke dalam lemari es. Membersihkan kondensor (terletak di belakang lemari es) secara teratur dari debu dan kotoran agar proses pelepasan panas berjalan baik.
  • Penggunaan Mesin Cuci: Cucilah pakaian dengan menggunakan air dingin yang sudah diberi detergen. Bila pakaian yang dicuci sedikit. maka gunakan air sesuai kebutuhan. Periksalah lubang angin secara teratur, jangan sampai tersumbat.
  • Penggunaan Setrika listrik: Mengatur tingkat panas yang diperlukan sesuai dengan bahan pakaian yang akan disetrika. Membersihkan bagian bawah setrika dari kerak yang dapat menghambat panas. Mematikan setrika segera setelah selesai menyetrika atau bila akan ditinggalkan untuk melakukan pekerjaan yang lain.
  • Penggunaan Televisi, Radio, Tape Recorder: Mematikan televisi, radio, tape recorder, dan peralatan audio visual lainnya bila tidak ditonton atau tidak didengarkan.
  • Penggunaan Kipas Angin: Mematikan kipas angin bila tidak digunakan lagi atau gunakan kipas angin yang dilengkapi alat pengatur waktu (timer) dan atur waktu sesuai kebutuhan. Mengatur kecepatan kipas angin sesuai keperluan.
  • Penggunaan Pengatur Suhu Udara (AC): Memilih AC hemat energi dan daya yang sesuai dengan besamya ruangan. Mematikan AC bila tidak digunakan. Mengatur suhu ruangan secukupnya dan tidak menyetel AC terlalu dingin. Menutup pintu, jendela, dan ventilasi ruangan agar udara panas dari luar tidak masuk. Menempatkan AC sejauh mungkin dari sinar matahari langsung agar efek pendingin tidak berkurang. Membersihkan saringan (filter) udara dengan teratur.

Popular Posts